ini la aku

Senin, 30 Januari 2012


Autobiografi
Di desa teluk pakedai , 18 tahun yang lalu tepatnya tanggal 21 february 1994, lahir bayi kembar dari pasangan muhraini dan mardiana yang berjenis kelamin berbeda.  Pada pukul 00.30 WIB lahir seorang bayi laki-laki dan di susul pada jam 01.00 WIB lahir lagi dari rahim yang sama bayi perempuan, yaitu aku. Sebelumnya keluargaku tidak menyangka dengan lahirnya anak kembar , karena setelah kembaranku lahir perut ibu ku sudah tidak buncit. Tetapi setelah di tunggu masih masih ada bayi lahir lagi. Ibu melahirkan dengan bantuan dukun beranak dan bidan serta didampingi ayah dan nenek di rumahku yang sederhana.
Aku lahir dengan lahir bobot yang tidak biasa yaitu dengan berat 1,6 kg dan panjang hanya seperti botol kecap. Aku diberi nama rahmadanti mungkin karena aku lahir tanggal 10 ramadhan. Akan tetapi, namaku diganti dengan nama sitti hamdania yang mungkin mengandung makna . aku lahir menjadi anak ke 3 sekaligus putrid satu-satunya dan anak bungsu dalam keluarga. Aku mempunyai 2 abang , yang pertama namanya abdul haqiqi dan abang kedua atau kembaranku bernama zainal hamid. Semasa kecil aku dan ami senang bermain walaupun sering bertengkar . kemana-mana kami selalu di bawa berdua. Aku dan ami biasanya dibelikan baju yang sama , padahal kami berbeda mungkin karena kami kembar .
Dengan hidup berkecukupan  Aku dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh seorang ayah dan ibu karena ayah hanya bekerja sebagai guru dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Semasa kecil , setiap hari apabila yah bekerja , ia harus mengayuh sampan . sedangkan ibu menjaga aku dan ami , walaupun ibu mengurus kami berdua tetapi ibu tidak pernah mengeluh dengan hal itu. Dan apabila ayah pulang, kami berdua kami mengejarnya dan meminta gendong. Saat hari libur aku dan keluarga biasanya mengunjungi kakek dan nenek yang tinggal di desa lain. Kami biasanya pergi melewati sungai dengan menggunakan sampan. Di perjalanan aku sering dimarahi karena ska bermain air. Mungkin orang tuaku takut jika aku jatuh ke sungai.
Saat aku berumur 6 tahun, aku masuk disekolah di sekolah dasar 08 teluk pakedai. Di sekolah aku mempunyai banyak  teman dan mempunyai sahabat yaitu, Iin ,Ulan, Intan dan Tiara. Saat aku kelas 5 SD, sekolah ku kebakaran. Aku menyaksikan kejadian itu didepan mata ku.sejak kejadian itu, aku sering trauma dan ketakutan. Akhirnya aku disembuhkan oleh nenekku. Semasa SD aku sering mendapatkan prestasi dan aku sering menjadi bintang kelas, serta mengikuti olimpiade sampai tingkat kabupaten. Aku mempunyai saingan di kelas yaitu sahabatku iin. Nilaiku dan dia pasti hanya selisih satu angka dan apabila nilaiku lebih rendah pasti aku menangis. Penerimaan amplop kelulusan aku mendapatkan peringkat ke 5 se kecamatan. Dan mempunyai NEM yang memuaskan.
Setelah aku lulus SD aku memutuskan melanjutkan sekolah menengah pertama di Pontianak yaitu di sekolah menengah pertama 16 . dengan keputusanku aku berharap bisa merasakan pendidikan yang lebih layak . tetapi dengan keputusanku aku dan keluargaku berpisah. Ibu dan saudara kembarku di Pontianak sedangkan ayah dan abangku di teluk pakedai karena ayah masih bertugas di sana. Tetapi ayah dan abangku sering menjengukku di Pontianak. Pernah , suati hari di rumahku kehabisan beras untuk makan , uang pun tidak ada. Sedangkan ayah ku masih bertugas disana. Ibuku menangis karena aku dan ami kelaparan. Itu adalah kejadian yang tidak pernah kami bayangkan. Saat kejadian itu kami sadar betapa susahnya hidup di kota.
Waktu aku masuk SMP,  aku masuk di kelas VII A, yaitu kelas terbaik. Saat SMP aku mempunyai sahabat yaitu Sri, Bella, Yossie, dan Hilda. Ada seorang guru yang menggelar kami dengan nama ceriwis. Aku kesekolah biasanya menggunakan sepeda dan jalan kaki. Lulus smp aku mendapatkan NEM 34,00 yang di sekolahku tertingi ke 7, bagiku NEM tersebut sangat memuaskan . setelah itu aku mendengarkan kabar dari SMAN 2 ada kelas RSBI. Saat itu aku ikut tes padahal aku hanya ingin coba-coba . tapi aku diterima di SMAN 2. Sebenarnya kau tidak mau masuk SMAN 2, tetapi tidak ada pilihan lain karena keluarga hanya setuju aku masuk SMAN 2. Aku dan sahabatku berpisah, yossie dan Hilda di SMAN 4 , bella di aceh sedangkan sri sama dengan ku di SMAN 2.
Di kelas X, aku duduk di kelas XA, aku mendapatkan teman yang sudah ku anggap keluarga. Karena hanya setahun , kami sudah mengenal satu sama lain. Setelah naik ke kelas XI aku masuk ke jurusan IPA, jurusan yang aku inginkan.  dengan masuknya aku di jurusan ipa, aku ingin mengejar cita-citaku menjadi seorang bidan . sekarang aku telah duduk di kelas XII, yang kini hanya tinggal beberapa bulan menghadapi ujian nasional.  kini yang ku lakukan belajar dan berdoa agar aku bisa lulus dengan hasil yang memuaskan dan bisa membahagiakan orang sekelilingku.